Puppy Linux: What is that?
Saturday, August 18, 2007
Jika anda mencari distro Linux yang ringan, kecil dan bagus, Puppy Linux adalah jawabannya.
Puppy Linux diperkenalkan pertama kali oleh Barry Kauler, merupakan distro Linux yang kecil (28-72MB), tapi penuh dengan fitur apik.
Ini adalah beberapa keistimewaannya:
Puppy dengan mudah di install ke USB drive seperti Flash Disk, Zip atau external dan internal hard drive.
Booting langsung lewat CD, Puppy akan meletakkan total systemnya kedalam RAM sehingga drive CDselanjutnya bebas dipakai untuk hal lainnya.
Booting lewat CD, Puppy dapat menyimpan semua perubahan yang dilakukan ke CD (CDRW), tak dibutuhkan hard disk.
Booting lewat USB Flash Disk, Puppy akan meminimalisir penulisan untuk memperpanjang usia Flash Disk.
Puppy sangay aman, mudah dan nyaman dipergunakan untuk para pemula Linux.
Puppy dapat melakukan boot dengan sangat cepat.
Puppy telah dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang biasa dipakai sehari - hari.
Puppy akan langsung bekerja, anda tidak akan dipusingkan dengan hal - hal yang sulit.
Puppy akan mengembalikan nafas untuk PC tua anda
Sangat cepat, Powerful, dan sangat ringan...
Anda dapat mendapatkannya disini.
Catatan:
Untuk memanfaatkan RAM sebagai media Puppy, PC harus memiliki RAM 128MB, lebih rendah dari itu akan menyebabkan kegagalan dalam masalah swap partisi.
Selamat mencoba!
Label: disk, linux, puppy, puppy linux, small linux, usb XP, XP Flashdisk
Linux Mint 3.0 XFCE Version Has Released
Ini adalah rilis perdana versi XFCE dari Linux Mint. Dibuat oleh dan untuk komunitas Linux Mintdan dikelola oleh Merlwiz79.
Edisi ini bebasis pada Cassandra dan dilengkapi dengan fitur - fitue khas Linux Mint:
mintInstall
mintDisk
mintWifi
xfcemintConfig
xfcemintDesktop
Meskipun mirip dengan edisi utamanya, XFCE Community Edition berjalan lebih cepat dan membutuhkan resorce yang minim. Jadi, ini sangat cocok buat komputer - komputer lama.
Secara default software yang disertakan adalah:
OpenOffice 2.2.0, Firefox 2.0.0.6, Thunderbird 2.0.0.5 dan Sunbird 0.6a1
Exaile 0.2.10, Xfmdeia 0.9.1, Gmplayer(mozilla-mplayer)
Brasero 0.6.0
Chestnut Dialer GTK 0.3.3, Deluge 0.5.2, Fusesmbtool 0.2, Pidgin 2.1.0, X-Chat, Wicd 1.3.1
Gnormalize 0.52
Catfish 0.2.4
Evince 0.5.2, Gimp 2.2.13, GQview 2.0.4
Yang bisa kita catat mengenai perbedaan edisi XFCE ini dengan edisi utama adalah:
Kehadiran Exaile yang menggantikan Amarok
XFCE desktop menggantikan Gnome
Wicd mengganti Network Manager
Anda dapat mendownload ISO nya disini.
ZenCafe/Zenwalk: ATI Driver Installation
Langkah - langkah instalasi driver fglx untuk VGA card ATI pada distro ZenCafe / Zenwalk:
Install source kernel:
# netpkg kernelsource
Download driver di situs ATI.
Login sebagai root agar anda dapat membuat file instalasi driver tsb menjadi executable, jadi buka sebuah terminal dan pindah ke folder tempat hasil download file driver lalu ketikkan:
chmod a+x ati-driver-installer-8.36.5-x86.x86_64.run
Setelah itu anda dapat mengeksekusi file installer tsb, ketik:
./ati-driver-installer-8.36.5-x86.x86_64.run (untuk Versi Z.441)
Untuk versi Z.46 anda dapat menggunakan driver untuk X_VERSION=x710:
./ati-driver-installer-8.36.5-x86.x86_64.run
Setelah selesai anda harus menjalankan aticonfig untuk mengupdate xorg.conf:
/usr/X11R6/bin/aticonfig --initial
Pastikan bahwa pada file xorg.conf telah terdapat DRI section didalamnya, jika tidak anda harus menambahkan baris ini:
Section "DRI"
Mode 0666
EndSection
Driver ATI belum mendukung fitur Composite dengan DRI, jadi pastikan setting itu disabled dalam xorg.conf dengan menambahkan ini:
Section "Extensions"
Option "Composite" "false"
EndSection
Terakhir, anda perlu menambahkan path ke modul dengan menambahkan ini pada Files section dari xorg.conf:
ModulePath "/usr/lib/xorg/modules"
Restart komputer dan saat anda telah masuk kembali ke system, ketikkan pada terminal:
fglrxinfo
dan anda seharusnya akan melihat bahwa driver ATI anda telah bekerja.
Untuk melihat demo akselerasi 3D, ketik:
fgl_glxgears
Selamat Mencoba!
Label: ATI, driver, vga card, x-server, xorg, zencafe, zenwalk
ZenCafe / ZenWalk: Install NVidia Driver
Langkah instalasi driver NVidia driver pada Zenwalk/ZenCafe, langkahnya adalah seperti ini:
Edit file /etc/netpkg.conf dengan text editor, pada bagian "Black_list" buang semuanya kecuali aaa_base.
Langkah selanjutnya adalah memastikan anda telah memakai kernel terbaru
Pertama update system anda:
netpkg upgrade
Restart komputer, agar menjalankan kernel baru.
Tanpa login, shutdown X-Server. Pindah ke konsol text dengan "CTRL+ALT+F2", login sebagai root dan hentikan X-Server dengan memberi perintah "init 3".
Dibutuhkan source code kernel untuk mengkompilasi modul driver NVidia, jadi ketikkan:
netpkg kernelsource
Download driver dari situs NVIDIA.
Lalu, eksekusi file download tsb:
# sh NVIDIA-Linux-x86-1.0-*VERSION*-pkg1.run -s .
Selanjutnya driver akan dikompilasi dan menginstall modul kernel ke system Zenwalk / ZenCafe. Lalu anda harus mengedit file etc/X11/xorg.conf sesuai kebutuhan anda. (Cara yang termudah adalah mengganti bagian Driver "nama Driver" menjadi Driver "nvidia" pada baris seksi Device).
Selanjutnya restart X-Server dengan mengetikkan:
init 4
Saat X-Server muncul anda akan melihat logo NVidia. Pesan error dapat anda lihat pada var/log/Xorg.0.log .
Ingat, jika anda mengganti / merubah / mengupdate kernel atau versi dari Xorg, anda juga harus melakukan kompilasi ulang driver NVidia ini.
Untuk hanya mengkompilasi modul kernel, langkahnya adalah:
Boot ke kernel baru (init 3)
Extrak paket driver:
sh NVIDIA-Linux-x86-1.0-*VERSION*-pkg1.run -x
Pindah ke folder:
cd NVIDIA-Linux-x86-1.0-*VERSION*-pkg1
Install modul kernel:
./nvidia-installer --kernel-module-only
Restart:
init 4
Catatan:
Jika anda menemui masalah dengan driver ini, catat bahwa versi 1.0.7xxx, 1.0.96xx dan 1.0.97xx ditemukan memiliki bug terhadap beberapa jenis VGA card NVidia yang didukung, jadi mungkin saja VGA card anda didukung mungkin juga tidak untuk versi tersebut.
Selamat Mencoba!
Label: driver, instalasi, install, NVidia, vga card, x-server, xorg, zencafe, zenwalk
Install Beryl on ZenWalk / ZenCafe
Sebelum install Beryl, anda harus menginstall driver terbaru video grafik card (VGA) anda. Bila VGA card anda adalah NVidia grafik card (GeForce), anda bisa mendownloadnya disini.
Langkah selanjutnya yaitu:
Login ke sesi XFCE sebagai root dan pada terminal ketik:
cp /etc/X11/xorg.conf /etc/X11/xorg.conf.bak
(untuk membackup xorg setting anda sehingga anda dapat mengembalikan setting anda sebelumnya bila ada kesalahan)
mousepad /etc/X11/xorg.conf
Lalu tambahkan ini ke bagian "Device"
Option "AddARGBGLXVisuals" "true"
Option "TripleBuffer" "true"
dan pada akhir baris tambahkan ini:
Section "Extensions"
Option "Composite" "Enable"
EndSection
Lalu simpan dan keluar dari editor.
Download paket Beryl slackware dan plug-ins yang diperlukan di:
http://web.tiscali.it/meskalamdug/aiglx-en.html atau di http://zenwalk.page.by/index_en.html
Buat sebuah folder/direktori sementara untuk mendownload seluruh paket Beryl, then download juga:
Beryl
Emerald themes
Emerald
Beryl plugins
Beryl-settings
Beryl-manager
Seom
Beryl-vidcap
Libwnck
Aquamarine
Install paket (harus sebagai root):
installpkg *.tgz
Sekarang semua telah terinstall tapi sebelum menjalankan Beryl manager, anda mesti menonaktifkan xfwm4 karena Beryl memiliki windows manager sendiri:
killall xfwm4
lalu:
beryl-manager
atau
pada folder home buat file ~/.start_beryl dan tambahkan baris sbb:
#!/bin/sh
beryl --use-tfp &
emerald --replace &
(Buat file tsb menjadi beratribut executable.)
Letakkan script ini agar secara otomatis dijalankan (untuk menu XFCE, Menu -> Options -> Autostarted Applications) atau buat shortcut untuk menjalankannya secara manual.
Untuk menjalankan beryl manager, tambahkan ini ke file .start_beryl:
beryl-manager
Akan tetapi pada Xfce, beryl manager tidak dapat berjalan dengan baik. Pesan error seperti 'pidof not found' akan anda dapatkan. Sebagai antisipasi terhadap error ini agar beryl manager berjalan dengan mulus di Xfce, anda harus menjalankan beryl-manager pada level root.
Catatan:
Saat pertama anda menjalankan beryl-manager anda akan menemui bug pada gerakan mouse di desktop, akibatnya sulit untuk mengklik icon2 di desktop. Solusinya, buka desktop panel, jalankan Settings -> Desktop Settings and buang dan centang kembali 'Allow Xfce to manage the desktop'
Adalah sangat dianjurkan anda membuat backup dari desktop environment pada "/home/
Selamat mencoba!
Label: beryl, GeForce, NVidia, slackware, xfce, zencafe, zenwalk
Beryl - Tampilan dan Nuansa 3D di Desktop Linux
Saturday, August 11, 2007
Pernah nyoba Windows Vista? Gimana tampilannya? Jika VGA card anda masuk ke kelas hi-tech seperti NVidia GeForce seri 5xxx, 6xxx atau yang lebih bagus atau anda menggunakan ATI Radeon diatas X1050 anda akan menikmati nuansa 3D yang oleh Microsoft disebut Aero Glass. Tahukah anda bahwa itu gak ada apa-apanya dibanding bila kita menggunakan Linux dan kemudian meginstall Beryl di desktop anda? Vista lewat maaaan! Anda gak perlu merogoh kocek lebih dalam lagi buat menikmati nuansa 3D Beryl di desktop Linux anda. Dengan ATI Radeon X550, X800, NVidia GeForce 6800 atau grafik card sekelasnya anda dapat menikmatinya.
Buat yang pake keluarga Ubuntu langkah - langkah instalasi Beryl gampang aja:
Cek apakah grafik card (VGA card) mendukung akselarasi grafik. Di terminal ketik:
$ glxinfo | grep direct
Jika anda mendapat hasil seperti ini, anda dapat lanjutkan.
direct rendering: Yes
Jika hasilnya 'No', maka anda belum menginstall driver grafik card anda dengan benar. Install ulang driver VGA card anda.
$ sudo apt-get install beryl beryl-manager emerald-themes
Setelah selesai, jalankan Beryl dengan cara :
Alt+F2 lalu Enter
beryl-manager
Agar Beryl selalu dijalankan tiap kali kita login ke Ubuntu kita harus tambahkan Beryl di startup manager:
Klik menu System -> Preferences -> Sessions, dan dibawah tab Startup Programs klik New.
ketik: beryl-manager
Nah selesai. Anda dapat mengkonfigurasi setting di Beryl Manager sesuai selera anda. Selamat menikmati nuansa 3D di PC anda.
Label: 3D, aero, aero glass, ATI, beryl, GeForce, instalasi, install, linux, NVidia, Radeon, ubuntu, vista
Tiga Distro Linux dalam Satu Komputer
Thursday, August 09, 2007
Adalah salah kaprah jika saat membicarakan sistem operasi Linux, kita menyamakannya dengan RedHat, Fedora, Ubuntu, Slackware, Debian, Mepis, Knoppix, dan lain-lain. Linux sebenarnya hanyalah sebuah kernel yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds. Nah, karena “dilempar” ke pasar dengan lisensi GNU, banyak organisasi dan komunitas yang mengemasnya dengan struktur dan berbagai aplikasi mereka sendiri (lalu mendistribusikannya kembali). Kernel Linux yang telah dikemas dengan berbagai aplikasi itulah yang dikenal dengan distro RedHat, Fedora, Slackware, Debian, atau Ubuntu (untuk mengetahui berbagai macam distribusi Linux yang tersedia, silakan kunjungi DistroWatch).
Lalu bagaimana jika ingin mencoba berbagai distro Linux, tapi semuanya harus diinstall ke dalam harddisk? Apakah mungkin menginstall beberapa distro Linux sekaligus dalam satu komputer? Jawabannya ya. Keuntungan dari instalasi multi-distro tersebut, Anda bisa mempelajari beberapa jenis distro yang memiliki “sifat” serta “kelakuan” yang berbeda sehingga pengetahuan Anda tentang Linux akan semakin kaya.
Pembuatan Partisi
Setiap distro Linux membutuhkan setidaknya dua partisi, yaitu / (root) dan swap. Kebutuhan akan partisi swap sebenarnya bisa diperdebatkan, utamanya apabila Anda memiliki RAM yang besar (misalnya di atas 512MB). Namun bukan hal yang salah apabila partisi swap tetap ingin digunakan.
Dalam kondisi minimal, sediakan n+1 partisi dengan n adalah jumlah distro yang ingin diinstall. Sebagai contoh penulis akan menginstall tiga distro, yaitu Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware. Untuk itu, siapkan minimal empat partisi. Tiga partisi akan digunakan untuk partisi / bagi setiap distro, dan satu partisi digunakan sebagai swap. Mengapa partisi swapnya hanya satu? Karena pada satu kurun waktu hanya satu sistem operasi yang dapat beroperasi. Jadi partisi swapnya akan digunakan secara bergantian.
Apabila Anda menginginkan pemisahan partisi /home dari partisi /, sebaiknya partisi untuk /home tersebut juga disediakan sebanyak distro yang ingin diinstall. Jika diinginkan adanya partisi yang dapat digunakan untuk bertukar data antardistro, sebaiknya partisi tersebut disediakan tersendiri.
Besarnya setiap partisi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Partisi untuk Fedora Core misalnya, jangan sampai terlalu kecil karena jumlah CD instalasi Fedora Core adalima (bandingkan dengan Ubuntu yang hanya satu). Sebagai contoh, penulis akan menyediakan lima partisi untuk instalasi Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware. Tiga partisi untuk partisi/setiap distro, satu partisi untuk partisi swap, dan satu partisi lagi disediakan untuk tukar menukar data antardistro.
Diasumsikan harddisk yang digunakan berukuran 80GB, dan komputer memiliki RAM 512MB. Susunan partisinya seperti pada gambar berikut.
Instalasi Distro Pertama
Katakanlah distro yang diinstall pertama kali adalah Fedora Core. Untuk itu, buatlah susunan partisi seperti di atas. Namun yang dimount hanyalah /dev/hdal sebagai /, /dev/hda6 sebagai swap, dan /dev/hda5 sebagai partisi (untuk sharing data yang mungkin akan di-mount di /sharing).
Formatlah berbagai partisi tersebut dengan file system yang dikenal oleh seluruh distro. Namun Anda tidak perlu terlalu cemas karena umumnya hampir semua distro telah mengenal ext2, ext3, serta reiserfs sebagai file system. Penulis menyarankan untuk menggunakan ext3 saja, karena file system tersebut bisa dikatakan sebagai yang paling populer. Saat anaconda (software instalasi Fedora Core) meminta Anda untuk menginstall GRUB, letakkan GRUB di MBR (dalam hal ini adalah di /dev/hda).
Instalasi Distro Kedua
Pada saat instalasi distro kedua, sebagian susunan partisi telah digunakan untuk distro pertama. Misalnya, distro kedua yang diinstall adalah Ubuntu. Untuk itu, lakukan proses mount hanya terhadap partisi /dev/hda2 untuk / dan /devl hda6 untuk swap. Nantinya partisi untuk sharing data akan dilakukan secara manual.
Jika pada saat instalasi GRUB, installer Ubuntu mengenal adanya distro lain (Fedora Core) yang telah terinstall dan membuat entri untuk booting ke Fedora Core, Anda boleh menggantikan GRUB Fedora Core dengan GRUB Ubuntu. Anda tinggal menginstall GRUB Ubuntu di MBR, maka GRUB yang telah ada di MBR sebelumnya akan hilang. Namun jika Anda menginginkan untuk tetap menggunakan GRUB milik Fedora Core, lakukan instalasi GRUB Ubuntu tersebut di partisi / Ubuntu, yaitu di /dev/hda2.
Instalasi Distro Ketiga
Sama dengan langkah instalasi distro yang kedua, sebagian susunan partisi telah digunakan untuk distro yang pertama dan kedua. Untuk distro Slackware, lakukan mount dan format hanya untuk /dev/hda3 sebagai partisi / dan /dev/hda6 sebagai partisi swap. Partisi untuk sharing dapat dilakukan secara manual.
Sebagai boot loader, secara default Slackware menggunakan LILO. Penulis lebih memilih untuk menggunakan GRUB, karena itu lakukan instalasi LILO di partisi / Slackware, dalam hal ini adalah /dev/hda3.
Konfigurasi Akhir
Beberapa konfigurasi akhir harus dilakukan agar nantinya pada menu GRUB akan muncul ketiga distro yang digunakan.
Mula-mula bootinglah ke distro Fedora Core. Biasanya akan segera timbul masalah, yaitu partisi swap yang tidak ditemukan oleh Fedora Core. Hal itu terjadi karena Fedora Core menggunakan nama label dalam merujuk ke partisi swap, bukan posisi partisinya. Untuk mengatasinya, ada dua solusi yang ditawarkan, yaitu memberi kembali nama label pada partisi swap, atau menyunting file /etc/fstab Fedora Core agar merujuk partisi swap pada posisi partisinya, bukan nama swapnya.
Entri pada file /etdfstab yang merujuk pada partisi swap adalah:
LABEL = SWAP-hda6 swap swap defaults 0 0
Dari entri tersebut terlihat bahwa nama label untuk partisi swap adalah SWAP-hda6. Anda bisa memberi label pada partisi swap dengan perintah berikut:
# mkswap -L SWAP-hda6 /dev/hda6
Cara yang kedua adalah dengan menyunting file /etd fstab tersebut sehingga partisi swap dirujuk berdasar posisi partisinya, bukan nama labelnya:
/dev/hda6 swap swap defaults 0 0
Nah, masalah pertama telah terselesaikan. Sekarang Anda harus menambah entri pada GRUB agar nantinya muncul item untuk booting ke Ubuntu dan Slackware. Untuk melakukan hal tersebut, Anda harus “mengintip” isi konfigurasi GRUB dan LILO milik Ubuntu dan Slackware. Tentunya partisi / Ubuntu dan partisi / Slackware harus dimount terlebih dahulu. Ketikkan perintah berikut (Anda bisa mengetikkan perintah ini secara cepat dalam satu baris):
# cd /mnt; mkdir ubuntu; mkdir slackware; mount -t ext3 /dev/hda 2/mnt/ubuntu; mount -t ext3; /dev/hda3 /mnt/slackware
Lalu, bukalah file /boot/grub/grub.conf yang terdapat di Fedora Core. Agar aman, backup file tersebut terlebih dahulu. Isi file /boot/grub/grub.conf tersebut kira-kira sebagai berikut:
default = 0
timeout = 5
splashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz
# hiddenmenu
title Fedora Core (kernel 2.6.17-1.2157_FC5)
root (hd0,0)
kernel /vmlinuz-2.6.17-1.2157_FC5 ro root= LABEL=/1
rhgb quiet
initrd/initrd-2.6.17-1.2157 FC5.img
Kemudian buka file menu.lst milik Ubuntu yang terdapat di /mnt/ubuntu/boot/grub/menu.lst. Entri yang menunjukkan informasi booting ke Ubuntu adalah:
title Ubuntu, kernel 2.6.15-23-386
root (hd0,1)
kernel /boot/vmlinuz-2.6.15-23-386 root=/dev/hdb5
ro quiet splash
initrd /boot/initrd.img-2.6.15-23-386
Setelah itu, salinlah entri tersebut ke file /boot/grub/grub. conf, dan letakkan di bawah entri Fedora Core. Terakhir, buka file lilo.conf milik Slackware yang terdapat di /mnt/slackware/etc/lilo.conf. Entri yang menunjukkan informasi booting ke Slackware adalah:
boot = /dev/hda3 prompt
timeout = 50
vga = 773
image = /boot/vmlinuz
root = /dev/hda3
label = slackware
read-only
Catatan: Informasi tersebut telah disunting dengan tidak menampilkan bagian yang diberi tanda #. Karena entri pada lilo.conf tidak sama dengan entri pada grub.conf, Anda harus membuat entri sendiri pada file /boot/grub/grub.conf dengan nilai-nilai yang disesuaikan dengan entri pada lilo.conf tersebut. Entri tersebut sebagai berikut:
title Slackware
root (hd0,2)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda3 vga=773
Letakkan entri tersebut di bawah entri Fedora Core dan Ubuntu, kemudian simpan file /boot/grub/grub.conf tersebut, dan reboot komputer Anda. Sekarang pada menu GRUB telah muncul tiga entri, yaitu Fedora Core, Ubuntu, dan Slackware.
Sebagai langkah konfigurasi terakhir, pada Ubuntu dan Slackware buatlah direktori /sharing, dan sunting file /etd fstab dengan menambahkan item berikut:
/dev/hda5 /sharing ext3 defaults 0 0
Sekarang, partisi /dev/hda5 bisa digunakan oleh ketiga distro tersebut sehingga bisa difungsikan sebagai media untuk tukar-menukar data. Secara garis besar cara instalasi dan konfigurasi di atas dapat digunakan sebagai panduan untuk kombinasi distro yang berbeda.
Sumber : Ainul Hakim
Label: debian, distro, fedora, knoppix, linux, multi distro, slackware, ubuntu
Install Wine di ZenCafe
Install Wine di Zencafe sedikit berbeda dengan di Ubuntu
Pertama kita mesti download paket Wine disini.
Setelah itu install dengan membuka konsol
Langkah - langkahnya :
$ installpkg wine-(versi).tgz
Setelah selesai, ketikan di konsol:
$ winecfg
Pada config, ubah dengan setting Windows 98.
Untuk menjalankan aplikasi windows, ketik di konsol wine nama-aplikasi.exe misalnya :
$ wine notepad.exe
Untuk aplikasi Windows yang memerlukan proses instalasi, kita harus mendownload tools winetools, untuk mendownloadnya klik disini.
Setelah selesai, install winetools via konsol:
$ tar -xvf winetools(versi).tar.gz
$ cd wine-tools(versi) dimana kamu extrac
$ ./install
$ wt
Selama Wine aktif, konsol jangan di-close.
Label: billing warnet, ubuntu, warnet linux, wine, winetools, zencafe
Jalankan Aplikasi Windows di Ubuntu Dengan WINE
Buat rekan - rekan yang masih ragu untuk migrasi ke Linux karena takut aplikasi yang biasa dipakai di Windows tidak tersedia di Linux, jangan kuatir. Anda tetap dapat menjalankan hampir semua aplikasi yang Windows-based di Linux
via WINE, Windows Emulator. Wine dapat menjalankan aplikasi - aplikasi Windows dengan baik, seperti Adobe Photoshop, Autocad, Mathcad, Adobe PageMaker,WinRAR, Age of Empre III, Soldat, Dreamweaver, Counter Strike, Command & Conquer, Half Life, Microsoft Office 97, Winamp, Windows Media Player 6.4, QuickTime, Canvas, Paintshop, Xara, dll. Lengkapnya dapat dilihat di Wine App Database atau di Frank Corner. Buat rekan - rekan yang mempunyai counter handphone dan biasa menjalankan aplikasi MobileMB untuk mentransfer ringtone dan wallpaper juga dapat dijalankan di Linux via Wine.
Untuk rekan - rekan yang menggunakan Ubuntu family atau Debian dapat menginstall Wine dengan langkah sbb:
Buka Terminal, lalu tambahkan key repository Wine agar masuk ke list APT:
wget -q http://wine.budgetdedicated.com/apt/387EE263.gpg -O- | sudo apt-key add -
Lalu ketikkan perintah dibawah ini di Terminal:Untuk Ubuntu Feisty (7.04):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/feisty.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Ubuntu Edgy (6.10) (hanya versi 32 bit):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/edgy.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
For Debian Etch (4.0) (hanya versi 32 bit):
sudo wget http://wine.budgetdedicated.com/apt/sources.list.d/etch.list -O /etc/apt/sources.list.d/winehq.list
Setelah itu kita baru dapat menginstal Wine:
sudo apt-get update
sudo apt-get install wine
Selesai
Anda dapat menjalankan Wine dari Menu Linux anda atau dari Terminal dengan mengetikkan :
$ wine
Lalu untuk setting wine ketikkan:
$ winecfg
Konfigurasikan wine seperlunya
Selamat ber-Wine ria!
Label: linux, mobilemb, ubuntu, windows, windows emulator, wine
ZenCafe, Distro buat Warnet
Gw baru aja dapet kiriman CD distro Zencafe dari sohib gw, Sammy. Distro ini gw pengen coba buat ngeset warnet para klien gw. Gw memang pengen semua warnet migrasi ke linux, tapi kendalanya memang para pemilik dan operatornya yang belum terbiasa dengan operasional di desktop Linux. Dua bulan terakhir ini gw gencar propaganda in Linux ke semua orang yang gw temui, juga ke klien - klien gw. Ada beberapa yang udah migrasi dengan bantuan gw nginstalinnya, seperti tempat pengetikan dan notaris publik. Yang paling sulit adalah merayu rekan - rekan pebisnis warnet dan desain grafis. Nah dengan distro turunan dari Zenwalk ini mudah - mudahan mereka jadi 'ngeh'.
Distro ini didesain seringan mungkin agar dapat beroperasi di komputer dengan spesifikasi minim (pc kuno yg pernah dicoba AMD K6-2 300 RAM 64MB, tapi saran gw sebaiknya pake Pentium 3 dengan RAM 128MB. Distro ini menggunakan kernel 2.6.20, dah ada messenger (yahoo messenger support webcam), CCL billing buat warnet, program Autorecovery (seperti deepfreeze).
Kamu bisa download ISO Zencafe disini.
Label: billing warnet, warnet, warnet linux, zencafe, zenwalk
Akhirnya Gw Install Ubuntu Studio
Gw gak nginstal dari CD tapi langsung update lewat websitenya via terminal. Lengkapnya bisa tuan - tuan lihat di website resminya. Klik aja disini.